tag:blogger.com,1999:blog-26468452.post114992504546922458..comments2023-07-14T10:14:05.277+07:00Comments on The Institute for Ecosoc Rights: Emeritus, gizi buruk, ditinggal ibu jadi TKI di Malaysiachelluzhttp://www.blogger.com/profile/01574653315956803965noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-26468452.post-1150034586030535652006-06-11T21:03:00.000+07:002006-06-11T21:03:00.000+07:00Kata "mama" di Sumba (dan juga banyak tempat lain ...Kata "mama" di Sumba (dan juga banyak tempat lain di Indonesia Timur) pada umumnya sudah banyak dikenal, terutama untuk keluarga-keluarga yang cukup 'rentan' pada perubahan. Untuk di pedesaan yang, misalnya, televisi saja masih jarang, seperti Kambatatana (kec Pandawai), anak-anak banyak terdengar memanggil ibunya "ina". Desa Mauliru, tempat dan asal bocah Emeritus itu, berada di pinggian ibukota kabupaten Sumba Timur, Waingapu. Listrik dan jalan beraspal sudah cukup lama dibangun. Dan Emeritus memang memanggil ibunya "mama". Masih ingat dengan mama Yosefa dari Timika, seorang ibu dari keluarga miskin suku Amungme yang gigih menggugat perusak lingkungan Freeport McMoran sampai di Amerika Serikat sana? Sejajar pada pengutamaan status sosial dalam berbagai kelompok masyarakat, sebutan "mama" juga dipandang mengangkat dan menghormat seorang ibu. Masih ingat nama lain dari pulau Seram di Maluku? Nusaina. Pulau itu dipandang sebagai "induk" asal dari penghuni-penghuni lain di pulau-pulau lain di Maluku.The Institute for Ecosoc Rightshttps://www.blogger.com/profile/15519622053020932243noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-26468452.post-1149939891318795402006-06-10T18:44:00.000+07:002006-06-10T18:44:00.000+07:00Masa orang miskin di NTT manggil ibunya "mama"?Masa orang miskin di NTT manggil ibunya "mama"?Anonymousnoreply@blogger.com