20 September 2014

Politik Malin Kundang

KECEWA  atas sikap partainya yang bersikukuh menghapus pemilihan kepala daerah oleh rakyat, Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama memutuskan mundur dari keanggotaan Partai Gerindra. Tak urung pihak Partai Gerindra menyebut Basuki Tjahaja Purnama sebagai Malin Kundang.
Padahal, Malin Kundang yang sesungguhnya adalah koalisi partai yang tengah berkonspirasi membungkam suara rakyat dalam pemilihan kepala daerah (pilkada). Betapa tidak. Rakyatlah yang mengangkat mereka sebagai anggota DPR. Suara rakyat yang membuat mereka bisa menikmati fasilitas dan kemewahan sebagai wakil rakyat. Ironisnya, mereka kini hendak mencabut hak politik rakyat dalam menentukan kepala daerah.
Bukan hanya dalam kebijakan pilkada para politisi berlaku bak Malin Kundang. Selama ini mayoritas politisi, pejabat, dan penguasa di pusat dan daerah menjalankan politik Malin Kundang. Segera setelah dilantik mereka mengingkari kepentingan rakyat dan bersekutu merampas hak-hak rakyat.
Mereka si Malin Kundang
Perilaku Malin Kundang kebanyakan politisi di lembaga legislatif bisa dinilai dari korupsi dan demoralisasi yang kian menggejala. Juga tingginya kesenjangan kinerja dan gaji serta fasilitas yang mereka dapatkan. Keputusan politik mereka cenderung menjauh dari kepentingan rakyat.

Read More...

09 September 2014

Kebun Karet Berdarah di Desa Janah Jari

30 Agustus 2014
DI BAWAH INI adalah foto kebun karet milik PT Sandabi Indah Lestari (SIL) yang adadi desa Janah Jari, kecamatan Awang, kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Kebun karet ini bukanlah kebun karet biasa. Ia menyimpan narasi tentang peristiwa berdarah yang  merenggut nyawa warga. Kehadiran kebun karet ini merampas tak kurang dari 220 hektar tanah ulayat desa Janah Jari. Belum terhitung lahan individu dan lahan keluarga. Perjuangan warga desa untuk mempertahankan tanahnya membuat empat orang kehilangan nyawa. Dua di antaranya dibunuh secara sadis oleh orang-orang yang bekerja untuk perusahaan.  Konflik antara perusahaan dan warga masih berlanjut sampai sekarang. Tak ada penyelesaian yang memberikan keadilan bagi warga. Beberapa waktu lalu warga desa Janah Jari dipanggil polisi karena aktivitasnya dinilai mengganggu pihak perkebunan.

Read More...