27 October 2009

DEKLARASI: ALIANSI MASYARAKAT PEDULI NUSA TENGGARA TIMUR – ALMADI NTT

Kami, perwakilan masyarakat dari 11 kabupaten di NTT, yang terdiri dari kabupaten Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Sikka, Rote Ndao, Lembata, TTS, Sumba Barat, Sumba Tengah, Sumba Timur, hari-hari ini dikumpulkan oleh keprihatinan terhadap kondisi NTT kini dan ke depan terkait dengan pemiskinan akibat alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang tidak berpihak pada kepentingan masyarakat, maraknya korupsi dan merajalelanya kegiatan pertambangan yang mengancam kehidupan dan masa depan masyarakat NTT. Selain keprihatinan atas kondisi tersebut, kami juga disatukan oleh solidaritas atas penderitaan masyarakat NTT, khususnya masyarakat NTT yang hari-hari ini hidupnya dihancurkan oleh kegiatan pertambangan.

Sebagai bagian dari masyarakat sipil di Provinsi NTT, kami terpanggil untuk memperjuangkan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat NTT – khususnya kelompok yang rentan terhadap pelanggaran hak asasi. Kami menilai, ada persoalan mendasar terkait dengan kemerosotan dan pemiskinan hidup masyarakat NTT akibat penyelewengan APBD, korupsi dan kegiatan pertambangan yang semakin mempersempit ruang hidup masyarakat.
Di sektor APBD, meskipun mayoritas warga adalah penduduk miskin, namun APBD lebih banyak dialokasikan untuk kepentingan birokrasi. Potensi daerah yang pada umumnya di sektor pertanian, kelautan dan pariwisata, justru mendapatkan alokasi anggaran yang sangat rendah. Padahal sektor-sektor itulah yang selama ini memberikan kontribusi paling besar bagi pendapatan asli daerah (PAD) dan menjadi penopang hidup bagi mayoritas warga.

Dalam hal korupsi, provinsi NTT yang selama ini dikenal sebagai daerah paling miskin dan terbelakang, ternyata juga merupakan salah satu daerah dengan tingkat korupsi paling tinggi. Korupsi terjadi karena masyarakat disingkirkan dari seluruh proses pengambilan keputusan. Korupsi yang semakin tinggi selalu berarti berlangsungnya proses pemiskinan dan pembodohan masyarakat. Masyarakat hanya menjadi angka-angka untuk menciptakan proyek dan memperbesar kekayaan pribadi para pejabat dan orang-orang terdekat.

Dalam kondisi tingginya korupsi dan wajah APBD yang mementingkan kepentingan birokrasi, maka kegiatan pertambangan tidak memberi nilai tambah pada kualitas hidup masyarakat. Bahkan sebaliknya, pertambangan hanya akan mendorong tingginya korupsi dan kian merampas hak hidup dan kesejahteraan masyarakat. Telah terbukti bahwa pertambangan-pertambangan di NTT telah menghancurkan lingkungan dan sumberdaya masyarakat, memperburuk kualitas hidup masyarakat dan memperluas proses pemiskinan di NTT. Sementara logika pemerintah bahwa pertambangan adalah penyumbang pendapatan asli daerah terpenting, sama sekali tidak terbukti.

Apabila APBD dikelola dengan baik, potensi-potensi yang ada di wilayah NTT dikembangkan secara bijaksana, maka sesungguhnya provinsi NTT tidak memerlukan investasi di sektor pertambangan.

Mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, kami, perwakilan masyarakat dari 11 kabupaten di wilayah provinsi NTT, bersepakat untuk bersatu dalam sebuah gerakan dalam wadah “ALIANSI MASYARAKAT PEDULI NTT – ALMADI NTT”. Bersama ini pula kami menyerukan dan mengajak komponen-komponen masyarakat sipil di wilayah NTT untuk bergabung bersama kami dalam merebut kembali hak-hak dan masa depan masyarakat NTT yang selama ini telah dijarah oleh para penguasa politik dan pemodal.

Secara khusus kami mengajak masyarakat NTT pada umumnya dan masyarakat Manggarai pada khususnya untuk memberikan perhatian, dukungan dan pembelaan pada masyarakat di lingkar pertambangan di Sirise dan Torong Besi yang hidup dan masa depan mereka sungguh dihancurkan oleh pertambangan. Bertahun-tahun mereka hidup di lingkar tambang, namun bukan kesejahteraan yang mereka dapatkan tetapi pemiskinan yang kian dalam.

Sekali lagi, kami mengajak segenap komponen masyarakat sipil untuk bergabung bersama kami dalam merebut kembali hidup dan masa depan kita, masyarakat NTT, yang dijarah para penguasa politik dan pemodal yang hanya punya kepentingan untuk memperkaya diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat.

Ruteng, 8 Oktober 2009

Cornelis Rahalaka
Koordinator Manggarai Barat

Emil Sarwandi
Koordinator Manggarai

Nelty Renek
Koordinator Manggarai Timur

Stanislaus Wasa
Koordinator Ngada

Alexander Jebadu
Koordinator Sikka

Eman Ubuk
Koordinator Lembata

Ernest Sula
Koordinator Rote Ndao


Adelbertus Nifu
Koordinator TTS

Debby Rambu Kusuwatu
Koordinator Sumba Barat

Frenky
Koordinator Sumba Tengah

Arni Djawa
Koordinator Sumba Timur

Kanisius Suman
Koordinator Masyarakat Robek

Belasius Odo
Koordinator Masyarakat Wangkung

Bernadus Du
Koordinator Masyarakat Gincu

Matius Batubara
Koordinator Umum

No comments:

Post a Comment