"Be pu nama Meri" jawab bocah ini dengan logat timor ketika saya menanyakan namanya. Umurnya baru 11 tahun, anak sulung dari 5 bersaudara. Nasib Meri tak jauh beda dengan Ana Maria, Meri hanya sempat menikmati bangku sekolah hingga kelas 3 SD.
Meri tak banyak bicara, pertanyaanku tak semua dijawab. Ia sibuk dengan pekerjaannya mengajun lingis kecil dan menancapkannya ke tanah lalu mengais tanah dengan tangan mencari batu batu mangan.
3 tahun sudah Meri menekuni pekerjaan mengali batu mangan tanpa ada yang peduli dengan haknya untuk sekolah. ketika saya bertanya "apakah Meri punya kerinduan untuk kembali sekolah?" Ia tak menjawab, beberapa saat Ia menundukan kepala lalu kembali membongkar tanah
Hari itu Meri tak sendiri, Ia ditemani oleh adiknya Fransiska. Saya makin tercengang ketika mengetahui Fransiska sama sekali tak pernah menikmati bangku sekolah padahal umurnya sudah 9 tahun.
Foto: chelluz.ecosocrights.2011
lokasi: Atambua-Kab. Belu-NTT
Anak Putus Sekolah di Lokasi Pertambangan
Buruh murah tanpa jaminan keselamatan & kesehatan kerja
No comments:
Post a Comment